Permisi. Mau nulis dulu ya sebelum perasaannya menguap.
Huh-hah.
Kemarin mungkin bukan panggung pertama. Tapi kemarin adalah panggung pertama yang membuat aku berdiri sendirian. Panggung pertama yang aku pilih, bukan dipilihkan orang lain atau bagian dari prosedur yang wajib dijalani. Panggung pertama yang membuat perasaan naik turun lebay nggak karuan.
Dan btw, panggungnya nyaman sekali buatku. Dari sana aku nggak bisa melihat satu pun wajah. Praktis gelap. Yang ada cuma aku saja.
Terima kasih banyak banget buat Katri yang udah ngasih support buta. Terus juga nemenin padahal lagi kurang tidur dan banyak tugas makalah.
It may seems like ngono tok, but for me it’s a very personal achievement. A powerful intrinsic reinforcement. A moment of a lifetime.
Yeah. Kemarin aku membaca puisi di Petang Puisi VI-nya Teater Sastra :)
Setahun Menabung Rindu
Hari ini kutabung lagi sekeping rindu
lalu pelan kugoyang celengan itu
Nadanya nyaring menyusup kupingku,
“Krincing, krincing…”
Sudah banyak sekali
Hampir-hampir aku banting ayam lempung ini
Tapi kuingat pada sebuah janjiDi sana, sudah seberapakah tabunganmu?
Nyaringkah suaranya?
Berat?Nanti setelah kita pecahkan
keping-keping rindu ini akan jadi milik bersama
Semoga cukup untuk membeli masa depan
buat berdua
Daaan merindu itu memang seperti menabung, butuh kesabaran. Tapi hei, jangan dihitung, tau-tau kita nanti dapat untung! :))
membaca puisi ini, entah kenapa, seperti deja vu :’)
LikeLike
Iya kah? Kok bisa Nis? :D
LikeLike
kya >< aku sedih, aku mau liat……….
btw, kamu nabungnya kan di botol air mineral, bukan di celengan ayam :p
LikeLike
Tuh kan Retna seneng banget meng-kya-kya di mana-mana………………
Yang itu kan kepingan uang Ret, ini kepingan rinduuu :”) haha
LikeLike
ayo kk, beli kavling 2×1!!
LikeLike
Gawe opo? Kandang koala? Kandang seal? Kandang pinguin?
LikeLike
puisine apik, buatan sapa vin?
LikeLike
Buatanku Han. Apakah kamu masih menganggapnya apik setelah mengetahuinya? :’)
On Mon, Dec 24, 2012 at 11:37 AM, Out of Cave
LikeLike
“Apakah kamu masih menganggapnya apik setelah mengetahuinya? :’)” MUAHAHAHAHA wis apik kok fin buatan afina kan selalu terstempel “apik guarantee”
LikeLike
..dan Hana-yang-lain menjawab…
LikeLike
wee fin keren de, tetep cemungudh :):)
LikeLike
Belum keren Sar, ini kan cuma baru pencapaian personal, ga ada manfaatnya buat orang lain :))
LikeLike
whoaaaa selamat untuk debut mbaca puisinyaa :”) mau poo lihat.. upload poo,
ke wassap. tak konsumsi pribadi :’)
LikeLike
Actually, it doesn’t seem ngono thok. It already seems great outside. And I bet it also feels great inside!
Aaaaaaaaa and I wanna feel it too……
LikeLike
Ayo Gum, Petang Puisi VII yuk :D mihihihihi
LikeLike
Yuk! *masukin ke to do list*
LikeLike
ijin copas ya vin.. :D
LikeLike
Iya, monggo.
LikeLike