Nguping Ibu-Ibu: Yang Terhormat, Pak Suami..

Terjebak di antara obrolan ibu-ibu dan inilah yang aku dapatkan..

“Kalau saya, setiap kali cerita, tanggapan suami cuma Ohh, Iyaa, Sedih banget..”

“Me too… Hiks. Beliau ga yakin juga sih tentang kemampuan saya. :(“

“Sedih banget kan mba rasanya. Saya selalu berusaha mengerti kalau dia juga punya kesibukan dan tanggung jawab besar di kantor. Tapi seharusnya nggak menyerahkan perkembangan anak 100% ke istri kan ya? Inginnya saya sih gapapa lah weekdays anak full sama saya, dan weekend anak harusnya berkegiatan dengan ayah.. Tapi ngga pernah terlaksana.”

“Suami liburnya hari Minggu aja. Itu pun nggak mau diganggu anak-anaknya. Pusing banget. Akhirnya sepakat kalau Minggu itu waktu keluarga, renang sama anak-anaknya. Awalnya ngga mau, tapi lama-lama mau juga hihihi… Kasihan kan anak-anak juga pengen main sama ayahnya.”

“Iya mba, hari libur kebanyakan tidur dia.. huhu.. :'(
Renang juga sering mba, tapi anakku ngga mau kalo sama ayahnya aja. Anakku juga pasti temper tantrum kalo sama ayahnya.”

“Iya eh mba. Anakku ga pernah mau ditidurin ayahnya..”

“Gapapa, sabar. Pelan-pelan aja mba.”

“Iya. At least bisa diajak mengubah kebiasaan buruk dulu lah..
Tapi beberapa bulan terakhir aku ga terlalu banyak ngomongin anak, karena dia baru naik jabatan. Dari wajah terlihat banyak pikiran. Jadi aku ga berani juga ngajak diskusi tentang anak.”

Haum.. Menghela nafas…..

Kalau kamu, apa yang kamu rasakan saat membaca percakapan di atas?

Published by

afina

the girl who struggle with the question, "Who am I?"

2 thoughts on “Nguping Ibu-Ibu: Yang Terhormat, Pak Suami..”

Leave a reply to A Utama Cancel reply